Yayaya balik lagi dengan coy
Tapi kali ini gue gak jelasin ISD ni gue bakalan cerita tentang sejarah 10 november ni
Gue langsung aja ni ya
Tapi kali ini gue gak jelasin ISD ni gue bakalan cerita tentang sejarah 10 november ni
Gue langsung aja ni ya
Kejadiannya tu di Surabaya,waktu itu dikibarkannya bendera
Belanda, Merah-Putih-Biru, di Hotel Yamato, telah melahirkan Insiden Tunjungan,
yang mengakibatkan bentrokan-bentrokan bersenjata antara pasukan Inggris dengan
rakyat Indonesia. Bentrokan-bentrokan bersenjata dengan tentara Inggris di
Surabaya, memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan
tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober.Setelah terbunuhnya Brigadir
Jenderal Mallaby, penggantinya (Mayor Jenderal Mansergh) mengeluarkan ultimatum
yang merupakan penghinaan bagi para pejuang dan rakyat umumnya. Dalam ultimatum
itu disebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus
melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri
dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal
10 November 1945.
Namun Rakyat Indonesia nolak dong ultimatumnya,
pas 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan
besar-besaran dan dahsyat sekali, dengan mengerahkan sekitar 30 000 serdadu, 50
pesawat terbang, dan sejumlah besar kapal perang.Berbagai bagian kota Surabaya
dihujani bom, ditembaki secara membabi-buta dengan meriam dari laut dan darat.
Ribuan penduduk menjadi korban, banyak yang meninggal dan lebih banyak lagi
yang luka-luka. Tetapi, perlawanan pejuang-pejuang juga berkobar di seluruh
kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk.Pihak Inggris menduga bahwa
perlawanan rakyat Indonesia di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo 3 hari
doang.
Namun , ternyata para tokoh-tokoh masyarakat yang terdiri
dari kalangan ulama’ serta kiyai-kiyai pondok jawa seperti KH. Hasyim Asy’ari,
KH. Wahab Hasbullah serta kiyai-kiyai pesantren lainnya mengerahkan
santri-santri mereka dan masyarakat umum juga ada pelopor muda seperti bung
tomo dan lainnya. sehingga perlawanan itu bisa bertahan lama, berlangsung dari
hari ke hari, dan dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada
awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin
teratur. Pertempuran besar-besaran ini memakan waktu sampai sebulan, sebelum
seluruh kota jatuh di tangan pihak Inggris.
Nah karena Peristiwa berdarah di Surabaya ketika itu juga
telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir
penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan
rakyat yang menjadi korban ketika itulah yang kemudian dikenang sebagai Hari
Pahlawan.
Nah makanya kita sebagai generasi muda seharusnya tau akan
hari pahalawan jangan ingetnya hari jadian doang.Dan kita juga harus meneruskan
semangat-semangat pahalawan kita dengan memajukan Bangsa INI!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar