|
Pendekatan
Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem
yaitu:
►Dipandang
dari metodologi yang digunakan:
Pendekatan Klasik (Classical Approach)
mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan di system
life cycle.
Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
menyediakan sistem tambahan berupa alat-alat dan
teknikteknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system
life cycle.
►Dipandang
dari sasaran yang dicapai:
Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach)
merupakan pendekatan pengembangan sistem yang menekankan
pada suatu kegiatan atau aplikasi tertentu saja, tanpa memperhatikan posisi dan
sasaran keseluruhan organisasi
Pendekatan Sistem (Systems Approach)
memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
untuk masing-masing kegiatan atau aplikasinya.
►Dipandang
dari cara menentukan kebutuhan dari sistem:
Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)
dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional
dimana transaksi dilakukan. Dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk
menangani transaksi dan naik ke
level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan
transaksi tersebut.
Pendekatan Atas Turun (Top Down Approach)
dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategis.
Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijakan organisasi,
kemudian dilanjutkan dengan analisis kebutuhan informasi, kemudian turun ke
proses trasaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur dan
kontrol.
►Dipandang
dari Cara Mengembangkannya:
|
Pendekatan Moduler
berusaha memecah sistem yang rumit menjadi bagian atau modul
yang sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan dikembangkan.
►Dipandang
dari Teknologi yang digunakan:
Pendekatan Lompatan Jauh ( Great Loop Approach)
menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi
canggih. Memiliki resiko yang besar karena kecepatan perubahan teknologi.
Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah)
menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi
yang memerlukannya saja pada saat itu dan hanya akan dikembangkan pada periode
berikutnya dan disesuaikan dengan kebutuhan
Pendekatan Terstruktur
Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan
teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur Tujuan pendekatan
terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi
kebutuhan user, dilakukan tepat waktu,tidak melampaui anggaran biaya, mudah
dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.
Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk
memecahkan masalah-masalah dalam
aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur
dan berhubungan untuk kemudian
dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat
dipergunakan untuk memecahkan
masalah.
Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan software
aplikasi sistem informasi, teknik terstruktur terbagi menjadi :
Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi
kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas
dan konsisten
Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang
berorientasi teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki
modul-modul yang menghasilkan program komputer yang lebih
kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara
(dirubah)
Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang
berorientasi kepada proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.
Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi
kepada data dengan menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana
data tersebut akan diproses atau digunakan untuk menghasilkan informasi.
Rekayasa Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data
dan proses, juga memberikan penekanan baru terhadap pentingnya perencanaan
sistem informasi.
Pendekatan Terstruktur
Pendekatan terstruktur mengenalkan penggunaan alat-alat dan
teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur Tujuan pendekatan
terstruktur adalah agar pada akhir pengembangan perangkat lunak dapat memenuhi
kebutuhan user, dilakukan tepat waktu,tidak melampaui anggaran biaya, mudah
dipergunakan, mudah dipahami dan mudah dirawat.
Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formal untuk
memecahkan masalah-masalah dalam
aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur
dan berhubungan untuk kemudian
dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat
dipergunakan untuk memecahkan
masalah.
Dalam hubungannya dengan pengembangan sistem informasi dan software
aplikasi sistem informasi, teknik terstruktur terbagi menjadi :
Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi
kepada teknik yang digunakan untuk merancang dan menulis program secara jelas
dan konsisten
Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang
berorientasi teknik yang digunakan untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki
modul-modul yang menghasilkan program komputer yang lebih
kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara
(dirubah)
Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang
berorientasi kepada proses yang paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.
Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi
kepada data dengan menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana
data tersebut akan diproses atau digunakan untuk menghasilkan informasi.
Rekayasa Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data
dan proses, juga memberikan penekanan baru terhadap pentingnya perencanaan
sistem informasi.
Ciri-ciri utama yang mendukung pendekatan terstruktur
٠memanfaatkan alat-alat pemodelan
menggunakan model untuk menjelaskan berbagai sistem, sub
sistem untuk ditelaah dan dievaluasi
oleh pelanggan dan pengembang (sebagai alat komunikasi,
eksperimentasi atau prediksi)
٠merancang berdasar modul
modularisasi adalah proses yang membagi suatu sistem menjadi
beberapa modul yang dapat beroperasi secara independent
٠bekerja dengan pendekatan top-down
dimulai dari level atas ( secara global) kemudian diuraikan
sampai ke tingkat modul ( rinci)
٠dilakukan secara iterasi
dengan iterasi akan didapat hasil yang lebih baik, terlalu banyak
iterasi juga akan menurunkan hasilnya dan menunjukkan bahwa tahap sebelumnya
tidak dilakukan dengan baik
٠kegiatan dilakukan secara paralel
pengembangan subsistem-subsistem dapat dilakukan secara
paralel, sehingga akan memperpendek waktu pengembangan sistem
٠menggunakan CASE ( Perangkat Lunak Pendukung Proses
Pengembangan)
dengan CASE (computer aided software engineering) memungkinkan
analis dapat membangun sistem dan menghasilkan executable secara otomatis
Alat dan Teknik Pengembangan Sistem
Alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa
gambar atau diagram atau grafik agar lebih mudah dimengerti. Selain berbentuk
gambar, alat yang digunakan juga tidak berupa gambar misalnya kamus data, struktur
inggris, pseudocode atau formulirformulir untuk mencatat atau menyajikan data
Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk Diagram
a.Diagram HIPO (Hierarchy plus Input-Proces-Output)
b.Diagram aliran data (DFD/Data Flow diagram)
c.Diagram keterhubungan entitas (ERD/Entity Relationship Diagram)
d.Diagram Perubahan status (STD/State Transition Diagram)
e.Structured Chart
f. Diagram SADT (Structured Analysis and Design Techniques)
g.Diagram Warnier/Orr
h.Diagram Jakson’s
i. Diagram UML
ERD (Entity Relationship Diagram)Uncategorized
category
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar
data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang
mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar
data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada
dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan
dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari
entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang
berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari
atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan
yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
|
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan
entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya
A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :
1). Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada
himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B.
2). Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada
entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
http://www.gangsir.com/download/3-PendekatanPengembanganSistemTerstruktur
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar